‘Inside Out’: Haru-Jenaka Kisah Cara Kerja Pikiran Manusia
Jakarta –
Cara kerja otak manusia untuk mengatur emosi adalah salah satu hal paling kompleks dan menggairahkan untuk diteliti. Jutaan teori, puluhan ribu analisis dan ribuan akademisi sudah mencoba untuk mengulik-ngulik soal ini. Tapi hanya Pixar, di film kelima belasnya, yang menemukan resep paling tepat untuk menelaah soal pengaturan emosi manusia dalam bentuk yang paling menghibur dan mudah dipahami semua kalangan. ‘Inside Out’ adalah sebuah animasi yang akan kembali membuat Anda percaya pada kekuatan sinema.
Dalam film ini kita melihat bagaimana cara emosi bekerja melalui kepala Riley (disuarakan oleh Kaitlyn Dias). Riley tumbuh besar dalam keluarga yang harmonis. Sang Ayah (disuarakan oleh Kyle McLachlan) dan Ibu (disuarakan oleh Paula Poundstone) selalu mendukung apapun yang dilakukan Riley. Dan, seperti layaknya keluarga yang harmonis, mereka juga mempunyai internal joke yang hanya bisa mereka mengerti.
Kemudian kita mengenal Joy (disuarakan oleh oleh Amy Poehler), sisi bahagia dalam kepala Riley yang menjaganya agar tetap bahagia. Kemudian seiring berjalannya waktu, muncullah Sad (Phyllis Smith) yang selalu menjadi bummer. Berikutnya ada Disgust (disuarakan oleh Mindy Kaling), Fear (disuarakan oleh Bill Hader) dan Anger (disuarakan oleh Lewis Black) yang masing-masing mewakili emosi jijik, takut dan marah.
Sejauh ini, kerja kelima tim di kepala Riley berjalan dengan cukup harmonis. Sampai akhirnya orangtua Riley memboyong mereka semua ke tempat baru yang sama sekali asing: San Fransisco. Di sinilah kerja keras mereka baru dimulai.
Setelah banjir sekuel —‘Cars 2’, ‘Toy Story 3’ dan si prekuel ‘Monster University’— Pixar kembali merilis karya original mereka. ‘Brave’ memang cukup bagus dan sangat menghibur. Tapi, jika dibandingkan denganinstant classic Pixar seperti ‘Toy Story’, ‘Monster Inc.’, ‘Finding Nemo’, ‘The Incredibles’, ‘Ratatouille’ atau pun ‘Up’, ‘Brave’ tidak ada apa-apanya. Di tengah sepinya respons masyarakat atas karya original animasi komputer, Pixar berhasil mengembalikan kepercayaan itu lagi melalui ‘Inside Out’.
Pete Docker —yang bertanggung jawab atas jutaan air mata melalui ‘Up’— bersama co-director Ronnie del Carmen tidak hanya berhasil menyampaikan sesuatu yang luar biasa fantastis tapi juga menjadikan perjalanan tersebut menjadi petualangan yang tidak akan pernah Anda lupakan. Seperti halnya animasi Pixar sebelum-sebelumnya, ‘Inside Out’ memberikan visual yang brilian dan megah sekaligus menceritakan sebuah kisah, terutama dalam kasus film ini, sesuatu yang belum bisa dicapai oleh saingan-saingannya.
‘Inside Out’ tidak hanya berhasil menyajikan sebuah premis yang susah untuk diceritakan, namun juga sangat efektif dalam usaha menuangkan kisah tersebut sehingga Anda akan mempunyai pengertian baru tentang bagaimana manusia berpikir. Karakter-karakternya begitu “nyambung” dan masalah yang dihadapi walaupun kelihatan sederhana sebenarnya sangat kompleks. Bonus poinnya adalah anak-anak akan dengan mudah mencerna ceritanya dan dengan mudah pula memilih siapa yang akan mereka favoritkan. Sementara, orang dewasa akan lebih merasuki maknanya dan mungkin akan meneteskan air mata karena kedalaman emosinya yang luar biasa.
Pengembangan yang lama dan riset yang tajam menghasilkan sebuah skrip yang begitu paten. Trio Pete Docter, Meg LeFauve dan Josh Cooley berhasil menterjemahkan sesuatu yang terlihat begitu absurd ke sebuah tontonan keluarga yang penuh dengan petualangan. Roller coaster emosi dalam film ini terasa begitu intens dan kadang seperti sebuah deja vu atau halusinasi yang akhirnya malah terasa seperti terapi yang menyegarkan.
Dan, seperti biasanya Pixar tahu bagaimana cara memilih aktor untuk mengisi suara karakter mereka untuk menghasilkan film yang sempurna. Veteran SNL Amy Poehler dan Bill Hader berhasil memberikan warna segar dalam film ini. Terutama Poehler yang menjadi kendaraan penonton untuk melihat dunia Riley. Komedian Mindy Kaling dan Lewis Black juga memberikan sentuhan yang begitu pas. Phyllis Smith sebagai Sad adalah salah satu highlight film ini. Suaranya begitu powerful sehingga Anda bisa merasakan letupan emosi yang dibawanya.
Dengan musik yang luar biasa dari Michael Giacchino, ‘Inside Out’ membuktikan bahwa Pixar adalah raja dari segala raja tahun ini. ‘Inside Out’ adalah instant classic yang kita tunggu dan harus disaksikan oleh semua orang yang rindu akan tontonan yang tidak hanya menghibur tapi juga menyentuh. Bawa anak-anak dan keponakan Anda untuk menyaksikan tontonan yang tidak ada duanya.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta
Sumber : http://hot.detik.com/movie/read/2015/08/20/124612/2996537/218/2/inside-out-haru-jenaka-kisah-cara-kerja-pikiran-manusia