‘Teenage Mutant Ninja Turtles: Out Of The Shadows’ (3D): Rileks Bersama Para Kura-kura Ninja

Teenage Mutant Ninja

Jakarta – Dengan pendapatan sebanyak 493 juta dollar selama penayangannya, Paramount dan Nickelodeon Movies langsung memberikan lampu hijau untuk membuat sekuel dari proyek reboot ‘Teenage Mutant Ninja Turtles’ yang dirilis dua tahun lalu. Sutradara ‘Earth To Echo’ Dave Green menggantikan Jonathan Liebesman untuk sekuel kali ini. Dan, ternyata ‘Teenage Mutant Ninja Turtles: Out Of The Shadows’ menyajikan sebuah hiburan yang cukup solid.

Dari awal film kita sudah diajak untuk menyaksikan para kura-kura ninja ini beraksi. Leonardo (disuarakan dan digerakkan oleh Pete Ploszek), Raphael (Alan Ritchson), Michaelangelo (Noel Fisher) dan Donatello (Jeremy Howard) menunjukkan aksi gila mereka hanya untuk menonton pertandingan basket. Sementara itu, April O’Neil (diperankan Megan Fox) memata-matai ilmuwan Dr. Baxter Stockman (Tyler Perry) yang sepertinya akan melakukan tindakan kriminal.

Kecurigaan O’Neil benar. Dr. Baxter ternyata sedang melakukan misi untuk melepaskan Shredder (Brian Tee, menggantikan Tohoru Masaune). Misi ini tentu saja membuat para kura-kura ninja yang masih remaja itu untuk kabur dan beraksi. Kegagalan menghentikan aksi Shredder tidak hanya bikin mereka kesal, namun juga membuat si polisi Casey Jones (Stephen Amell, diimpor dari serial hits ‘Arrow’) menjadi bete. Apalagi setelah bos barunya, Rebecca Vincent (Laura Linney), men-skorsnya karena cerita Jones dianggap mengada-ngada.

Dalam penyelidikan mereka, O’Neil, Jones dan para kura-kura menemukan bahwa Shredder dan Baxtr berusaha mendapatkan tiga alat asing yang akan membuka portal dan mendatangkan alien untuk menyerang bumi. Sekali lagi, nasib bumi berada di tangan para mutan kura-kura ninja yang masih remaja itu.

Secara visual, ‘Teenage Mutant Ninja Turtles: Out Of The Shadows’ sangatlah Michael Bay. Tanda tangan visual si produser tersebut bisa ditemukan di setiap frame film ini. Gambar yang saturasinya sangat tinggi, warna-warna yang menghantam mata dan tentu saja slow-motion yang genit begitu Megan Fox mengikat kemejanya tinggi-tinggi untuk memamerkan perut ratanya. Anehnya, dalam konteks film ini, semuanya itu terasa menyenangkan dan bisa dimaafkan.

Meskipun baru menggarap satu film besar, Dave Green ternyata mempunyai detail yang mumpuni dalam merangkum adegan aksi. Jika film pertamanya menyajikan adegan kejar-kejaran di salju yang intens, maka kali ini Green menawarkan adegan yang sama di sebuah sungai di Amerika Selatan. Adegan ini dimulai dari aksi yang cukup epik di atas pesawat yang sedang terbang kemudian diakhiri dengan kegilaan di sungai. Disajikan dalam 3D, adegan tersebut akan membuat jiwa 15 tahun Anda muncul kembali.

Duo penulisnya, Josh Appelbaum dan André Nemec, kali ini sadar bahwa film ini memang mengenai si kura-kura ninja. Dibandingkan dengan film sebelumnya yang lebih berat dengan drama para manusianya, ‘Out Of The Shadows’ lebih menekankan kepada para kura-kura ninja. Mereka kali ini diberikan porsi lebih besar dan drama di antara mereka jauh lebih menarik. Sayangnya, Appelbaum dan Nemec terlalu terburu-buru untuk lompat ke adegan aksi gila-gilaan sehingga resolusi terhadap masalah mereka diselesaikan dengan begitu singkat.

Secara plot, film ini memang masih standar dan tidak menawarkan sesuatu yang baru. Namun, sangat nyaman dinikmati jika Anda hanya memang ingin dihibur tanpa perlu pretensi apa-apa. Namun setidaknya Green tahu bagaimana menularkan energi penuh semangat para kura-kura ninja itu. Jika Anda penggemar serial kura-kura ninja dan pusing dengan pekerjaan di kantor, film ini adalah pilihan tepat untuk merilekskan diri. Tak aka nada yang bisa membuat Anda bersemangat selain kicauan kocak dan aksi ugal-ugalan para kura-kura ninja itu.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.

Sumber:
http://hot.detik.com/premiere/3226314/teenage-mutant-ninja-turtles-out-of-the-shadows-3d-rileks-bersama-para-kura-kura-ninja

Whatsapp