2015 suram, NetApp yakin 2016 lebih baik
Jakarta. Tren teknologi senantiasa berubah. Tahun ini, menurut prediksi NetApp Indonesia, perusahaan penyedia data dan solusi manajemen, merupakan tahun kesederhanaan dalam penyimpanan data.
Anthonius Hutabarat, GM and Channel Lead NetApp Indonesia, memprediksi tahun ini pasar butuh manajemen IT yang sederhana. Dus, para pemain di bisnis ini harus bisa berinovasi menciptakan produk dan solusi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Kesederhanaan ini antara lain bisa diwujudkan melalui converged infrastructure. Anthonius bilang, tadinya layanan komputerisasi, jaringan (network) dan storage (penyimpanan) data ditawarkan secara terpisah pada perusahaan. “Tren ke depan, pelaku bisnis storage akan menawarkan bundlinguntuk tiga fungsi ini sehingga memudahkan perusahaan untuk manajemen IT,” katanya.
Ana Sopia, Country Manager NetApp Indonesia, mengatakan tahun lalu, banyak perusahaan menahan investasi, termasuk dalam pengembangan IT. Namun, keadaan itu berubah pada 2016. Makanya, ia optimistis bisnis NetApp Indonesia bisa tumbuh dua digit.
Perusahaan ini sempat menguasai pasar storage pada 2010. “Saat ini, secaramarket share, kami ada di posisi keempat,” ujarnya.
Pada kuartal I 2015, secara global pendapatan NetApp mencapai US$ 6,3 miliar. NetApp terdaftar sebagai perusahaan publik di bursa saham Nasdaq, Amerika Serikat, sejak 1996, dengan jumlah karyawan 12.000 orang.
Desember silam, NetApp mengakuisisi Solidfire, perusahaan penyimpanan berbasis flash. Menurut International Data Center, pasar flash di dunia mencapai US$ 11,3 miliar pada 2014.
Sementara di Indonesia, NetApp berdiri sejak 2005. Ana mengatakan, dalam sepuluh tahun, banyak pencapaian NetApp di Indonesia. Melalui kerja sama dengan Universitas Binus, kini IT jadi mata kuliah wajib untuk melahirkan SDM baru di bidang IT. Selama dua kali, NetApp Indonesia juga terpilih sebagai Microsoft’s Annual Partner of the Year.
Sumber:
http://industri.kontan.co.id/news/2015-suram-netapp-yakin-2016-lebih-baik