Founder Stories Crazy Hackerz – Kegilaan-kegilaan yang menghasilkan
Apakah Anda orang yang kerap memiliki ide gila? Atau bahkan kerap terbersit pikiran untuk melakukan hal-hal yang mungkin hanya dianggap angin lalu oleh orang lain? Bila jawabannya ya, berarti Anda patut bersyukur dengan menjadi beda. Hal yang sama juga dialami Anand Mulani, Founder startup berbasis Internet of Things (IoT) CrazyHackerz. Kepada Tech in Asia ia bercerita mengenai perjalanannya (yang dipenuhi dengan kegilaan) di ranah wirausaha.
Menggila sejak belia
Kadang apa yang terjadi pada diri kita sekarang benihnya sudah tertanam sejak belasan atau puluhan tahun ke belakang. Hal yang sama terjadi dengan Anand. Ketika anak-anak seusianya sibuk bermain game Anand memiliki kegemaran yang jarang ditemui pada anak lainnya. Sama -sama dekat dengan mainan, hanya saja waktu itu Anand tidak sekadar memainkannya.
“Ketika saya masih kecil itu banyak mainan dan perangkat elektronik di rumah rusak,” jelasnya membuka perbincangan. Sekilas apa yang dilakukan Anand mirip dengan perumpamaan ‘jasa bongkar tak terima pasang’. Namun di masa ini pula jiwa wirausahanya muncul. Saat duduk di bangku kelas 6 SD, Anand sudah bisa membuka bisnis kecil berbasis pertemanan untuk memperbaiki Tamagotchi. Mainan sekaligus gantungan kunci dengan konsep memelihara binatang virtual ini memang sempat booming di era 90an.
Banyak Tamagotchi teman saya yang rusak waktu itu. Saya belajar untuk membenarkannya secara otodidak.
Dari mulai belajar dari mainan-mainanya itulah Anand mulai menancapkan harapan di masa depan. “Waktu itu saya mimpinya adalah bisa menghabiskan waktu untuk membuat dan mengimplementasikan hal baru yang berkaitan dengan teknologi,” tambahnya.
Kuliah, kantoran, keluarga, dan (akhirnya) keluar
Meski menggemari berbagai hal yang berhubungan dengan hardware dan software Anand tidak serta merta masuk ke jurusan yang berbau teknologi. Ia justru mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari BINUS International. Ia juga sempat kuliah di AUT (Auckland University of Technology) New Zealand dan meraih gelar Bachelors in Business Administration dari jurusan Info Management System.
Setelah selesai kuliah, Anand juga sempat merasakan bekerja kantoran yang kebanyakan berhubungan dengan dunia perangkat elektronika. Setelahnya Anand sempat mencoba bekerja di dalam bisnis keluarga. Namun kebosanan menghinggapi dan akhirnya membuat Anand memutuskan untuk menempuh jalan baru menjadi entrepreneur.
“Kalau ditanya darimana motivasinya ya dari entrepreneur di seluruh dunia. Elon Musk dan Steve Job adalah beberapa di antaranya,” jelas Anand. Selain itu ia juga mengaku ingin mengedepankan bekerja sesuai passion dan jalur kewirausahaan adalah pilihan yang paling tepat.
Menangkap “ikan besar”
Kebanyakan pelaku bisnis memulai dengan bermain aman lewat proyek-proyek kecil. Begitu pula dengan Anand, ia awalnya mendirikan Crackerz dua Co-Founder untuk menggarap proyek kecil seperti website dan game berbasis web. Namun di tahun 2013 mereka mendapat “ikan besar”, proyek Sony 360 Bullet Time. Untuk Anda yang belum tahu mengenai proyek ini, pada saat itu Sony tengah merilis salah satu seri flagship smartphone Sony Xperia Z1, Anand dan tim Crackerz diminta untuk membuat bullet time frame foto dari 36 _smartphone dalam waktu yang sama lalu mengubahnya menjadi video dengan durasi tiga detik.
Seperti halnya memancing, mendapat “ikan besar” memang menyenangkan. Namun tentunya Anda harus cekatan menarik pancing agar ikan tidak lepas lagi. Serupa halnya dengan Anand yang diberi tantangan untuk mengerjakan proyek ini dalam waktu singkat. “Dua minggu saja waktu yang diberikan pihak Sony,” kenangnya. Namun saat itu Anand dan timnya tidak membuang waktu dan akhirnya berbuah purwarupa dan rampung sesuai target waktu yang ditentukan.
Perjuangan Anand dan timnya pada waktu itu terbayar. Bukan hanya bangga karena berhasil menyelesaikan salah satu tantangan terbesar dalam perjalanan bisnis Crackerz, namun juga menancapkan pondasi yang kuat sebagai startup yang bergerak di bidang IT. “Keberhasilan di proyek besar pertama itu membuat kami mendapat keyakinan lebih untuk terus bergerak di ranah ini,” ujarnya.
Berjuang bersama tim dan partner hidup
Menurut Anand, adalah hal yang wajar bila sebelum memulai startup seseorang harus memiliki inspirator. Merekalah yang akan mempermudah dalam menentukan tujuan berikutnya. “Waktu memulai startup memang nama-nama besar seperti Elon Musk dan Albert Einstein menjadi inspirator. Namun sekarang tim Crackerz adalah inspirator sekaligus motivator bagi saya,” bebernya.
Sebagai pria yang sudah berkeluarga membagi waktu antara keluarga dan bekerja adalah suatu keharusan. Namun beruntung bagi Anand, sang istri juga seorang entrepreneur sehingga mereka sepakat untuk saling membantu dalam membangun startup. “Kalau ditanya hobi ya bisnis. Saya dan istri sama-sama saling bantu dalam mengembangkan startup masing-masing.
jelasnya.
Namun Anand juga tidak mau terus terlarut dalam kesibukan. Setiap hari ia selalu menyempatkan untuk menyuplai kebutuhan jasmani dan rohaninya. “Tiap pagi saya melakukan meditasi dan yoga,” ujarnya.
Menjadikan rasa takut sebagai motivasi
Bergerak di ranah wirausaha jelas sangat berbeda dengan ketika bekerja kantoran. Tentu Anand pun memiliki rasa takut dengan pilihan hidupnya. Namun ia memiliki tips untuk melawan rasa takut itu. “Kalau saya percaya ketakutan adalah motivasi. Seperti saya yang takut tidak berusaha dengan optimal,” jelasnya.
Berbagai hal tidak mengenakkan juga sudah pernah dialami Anand, salah satu yang membekas adalah ketika klien terlambat menyelesaikan kewajibannya. Namun lagi-lagi ia memiliki jurus jitu ketika hal-hal semacam ini terjadi. “Setiap terjadi hal yang tidak mengenakkan, saya selalu berusaha untuk mengikhlaskan keadaan. Sering kali kejadian kita tidak mengerti jalan hidup yang harus dilalui tetapi merupakan langkah yang perlu kita lalui untuk mencapai hasil yang kita inginkan. Ambil nafas panjang dan fokus mencari celah atau titik terang dari rintangan tersebut.” beber Anand.
Kepada pelaku startup baru, atau mereka yang berencana mendirikan Startup, Anand berpesan:
Jangan dengarkan siapapun yang membuat kita mundur, terus maju mengikuti visi dan misi terkait apa yang kita lakukan. Seperti kata Steve Jobs: Stay hungry, stay foolish
Source : https://id.techinasia.com/kkisah-sukses-founder-startup-iot-crazy-hackerz-anand-mulani-crackerz/