‘Mission Impossible: Rogue Nation’: Hanya Tom Cruise yang Bisa

Jakarta

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Ethan Hunt (Tom Cruise). Termasuk ketika dia harus berpegangan pada sebuah pesawat yang sedang terbang di udara demi menyalamatkan senjata mematikan. Dia bisa melakukannya seperti kita mengedipkan mata. Namun, kali ini dalam seri ke-5 ‘Mission:Impossible’, Hunt harus menghadapi momok baru: kenyataan bahwa IMF akan dibubarkan.

Ditutupnya IMF bukannya tanpa alasan. Kepala CIA yang rasional, Alan Hunley (Alec Baldwin dalam kondisi penuh emosi) menyatakan bahwa meskipun IMF berhasil menyelamatkan dunia, mereka sering meninggalkan TKP dalam keadaan hancur berantakan. Brandt (Jeremy Renner), anggota geng Pecinta Hunt yang baru tentu saja membela apapun yang dilakukan sang sohib. Namun dia tidak bisa berbuat banyak. Hunley benar. IMF sering membuat ulah.

Namun kali ini ada penjahat yang lagi-lagi merepotkan. Sebuah gembong kriminal bernama Sindikat siap meneror semua manusia di Bumi. Yang menyeramkan, mereka sama seperti agen-agen IMF yang terlatih dan tahan banting. Yang lebih menyeramkan lagi, mereka begitu terorganisir bahkan orang seperti Hunley pun tidak mempercayai eksistensi mereka. Dan, lagi-lagi nasib dunia berada di tangan si agen sembrono bernama Ethan Hunt itu.

‘Rogue Nation’ menandai penampilan ke-5 Cruise sebagai agen serbaguna dalam serial Mission:Impossible. Berbeda dengan film-film spy lain seperti ‘James Bond’ yang pemainnya bisa berubah sesuai dengan eranya, serial ini benar-benar bertumpu pada aksi-aksi yang hanya bisa dilakukan oleh Cruise. Sebagai Ethan Hunt, Cruise tidak hanya unjuk gigi untuk memamerkan aksi-aksi gilanya yang semakin meningkat di setiap film, tapi juga unjuk gigi untuk berakting. Dengan Paula Wagner sebagai rekan produsernya, Cruise yang sudah memasuki kepala lima ternyata masih punya gambaran yang jelas tentang karakter yang begitu melegenda ini.

Brian de Palma mengarahkan aksi pertama Cruise di pertengahan 90-an. Film pertamanya berfungsi seperti sebuah thriller yang begitu horor. Mengingatkan kita akan karya lain de Palma yang juga fenomenal, Carrie. Memasuki awal millenium, Cruise mengajak John Woo untuk menyutradarai sekuel pertamanya. Hasilnya, ‘Mission:Impossible 2’, sebuah film action yang lebih menjual adegan aksi hiperbola dengan gaya yangsuper-stylish dan ultraviolence yang sudah menjadi tanda tangan Woo.

Kemudian Cruise menggandeng J. J. Abrams di film ketiga. Abrams yang waktu itu lebih dikenal sebagai kreator Alias dan Lost menjejakkan kakinya pertama kali di layar lebar dengan memberikan suntikan personal pada aksi Ethan Hunt. Memang benar, Hunt masih melakukan aksi-aksi yang larger than life, tapi Abrams memberikan kehidupan sosial yang pada akhirnya membuat taruhannya menjadi lebih tinggi. Dan Abrams memberikan almarhum Phillip Syemour Hoffman sebagai lawan Cruise yang menjadikan ‘M:I III’ cukup dikenal.

Setelah itu, Cruise kembali memilih sutradara debutan live action untuk seri keempatnya. Brad Bird menggarap ‘Ghost Protocol’ setelah mendapatkan pujian atas karya animasinya di ‘The Iron Giant’, ‘The Incredibles’ dan ‘Ratatouille’. ‘Ghost Protocol’ ternyata mengubah Ethan Hunt sebagai penggerak blockbusterdi era 2010-an ke atas yang mementingkan CGI dan spectacle yang wah. Adegan di menara tertinggi di dunia di Abu Dhabi adalah salah satu tanda tangan Bird dalam seri keempat ‘Mission:Impossible’.

Christoper McQuarrie sudah pernah menjajal kerja sama dengan Cruise baik dalam Jack Reacher, dan turut memoles ‘Edge of Tomorrow’. Kali ini dia membawa Ethan Hunt dalam skala yang lebih besar dalam ‘Rogue Nation’. Meskipun adegan sepecah naik gedung tertinggi tidak ada, McQuarrie menebusnya dengan adegan-adegan aksi yang tiada hentinya. Dimulai dengan opening, lanjut ke dalam gedung opera, aksi menegangkan di bawah air, kejar-kejaran di Moroko sampai ending film. Skalanya memang lebih kecil namun McQuarrie menyajikannya hampir tanpa napas. Auranya mirip dengan apa yang disajikan de Palma di film pertama.

Selain si mega-bintang, Simon Pegg, Jeremy Renner dan kembalinya Ving Rhames tetap membuat serial ini meriah. Tambahan Alec Baldwin cukup membuat suasana menjadi riuh. Dan Rebecca Ferguson ternyata sanggup menandingi Cruise baik dalam adegan emosional maupun adegan aksi yang tak berkesudahan.

Yang membuat ‘Rogue Nation’ kurang begitu menghentak adalah si penjahatnya yang kurang memorable. Lane yang diperankan Sean Harris kurang mengancam dan memberikan kesan yang berarti. Musuh-musuh bawahannya pun juga kurang sadis. Tapi tetap saja, serial ini menawarkan aksi-aksi gila Hunt dan seluruh timnya. Dan betapa asiknya melakukan hal-hal yang begitu mustahil untuk dilakukan. ‘Mission Impossible’ ternyata masih bisa mengejutkan di film kelimanya dan itu adalah sesuatu yang hampir mustahil untuk dilakukan.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.

sumber : http://hot.detik.com/movie/read/2015/08/07/101252/2985844/218/2/mission-impossible-rogue-nation-hanya-tom-cruise-yang-bisa

Whatsapp