Menjadi Pelajar Internasional Itu Penting dan Menyenangkan!

KOMPAS.com � Dunia pendidikan semakin berkembang pesat. Jika beberapa tahun lalu masih dinilai gagap mengenal kata “internasionalisasi”, belakangan ini kata itu semakin sering terdengar dan akrab di telinga.

Program internasional saat ini memang semakin menjadi keunggulan perguruan tinggi di Indonesia, baik negeri maupun swasta. Sasaran yang dibidik bukan hanya calon mahasiswa setempat, tetapi juga mancanegara atau mahasiswa asing/internasional.

“Bicara soal internasionalisasi berarti bicara soal kualitas. Adanya program-program internasional seperti student exchange biasanya menjadi salah satu langkah untuk mendapatkan akreditasi internasional,� tutur Overseas Program Manager Binus International, Rokoyah Andariani Amin atau Yaya, pada orientasi program pertukaran mahasiswa (student exchange) Binus University, Rabu (18/2/2015).

Untuk memenuhi standar akreditasi internasional itu, Binus University turut bergabung dalam International Student exchange Program (ISEP). Dengan anggota lebih dari 300 perguruan tinggi dari 42 negara, hal itu memudahkan mahasiswa Binus dan mancanegara untuk mengikuti program student exchange.

“Universitas di Indonesia belum banyak yang bergabung dengan ISEP, tapi kami sudah dan menjadi universitas pertama di Indonesia yang terdaftar dalam jaringan ISEP. Karena itu juga, setiap semesternya banyak mahasiswa asing yang belajar ke Binus,� kata Yaya.

Akreditasi internasional

Upaya mendapatkan akreditasi internasional tak hanya berhenti sampai di keanggotaaan ISEP. Pada 2014 lalu, Binus berhasil mendapatkan akreditasi internasional dari European Foundation for Management Development (EFMD). EFMD merupakan organisasi nirlaba yang mengakreditasi sekolah-sekolah bisnis internasional berbasis di Belgia.

EFMD mengeluarkan dua akreditasi, yaitu EFMD Improvement Quality System (EQUIS) dan EFMD Programme Accreditation System (EPAS). EQUIS merupakan akreditasi di tingkat sekolah bisnis, sedangkan EPAS merupakan akreditasi untuk tingkat program studi. Adapun Binus International mendapatkan akreditasi EFMD Programme Accreditation System (EPAS) untuk program S-1 International Accounting & Finance.

“Akreditasi internasional ini tak hanya penting bagi universitas, tapi juga mahasiswanya. Akreditasi ini menjadi pertimbangan calon mahasiswa untuk mendaftar ke Binus karena hal ini berarti kualitas pendidikan Binus diakui dan sejajar dengan universitas lain yang mendapatkan akreditasi serupa,” ujar Yaya.

Dia menambahkan, kampus-kampus unggul berstandar internasional juga akan menghasilkan lulusan unggul yang mampu bersaing di pasar kerja global. Untuk itulah, internasionalisasi menjadi penting bagi perguruan tinggi saat ini.

Tahun ini, Binus University juga sudah mulai membidik akreditasi internasional dari The Association To Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) International. Diharapkan pada tahun 2017 nanti, BINUS bisa mendapatkan akreditasi AACSB ini. Yaya mengatakan, jika perguruan tinggi sudah memiliki akreditasi dan program internasional, mahasiswa harus pintar-pintar memanfaatkannya.

“Di sini kesempatan mengikuti program internasionalisasi seperti student exchange terbuka lebar untuk seluruh mahasiswa. Mereka bisa memanfaatkan dengan mengikuti seleksinya. Kalau lulus ikut program ini, sudah pasti itu akan menjadi pengalaman lebih buat mereka. Yang pasti, mahasiswa dapat mencicipi edukasi di negara lain,� lanjut Yaya.

Pengalaman-pengalaman tersebut, menurut Yaya, bisa menjadi modal di dunia kerja nanti. Dengan mengantongi pengalaman internasional, seseorang mempunyai keunggulan selangkah lebih maju dibanding yang lain.

“Itu poinnya. Pengalaman internasional itu penting dan menyenangkan,” tutupnya.

Source : http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=7420#.Va9YJLUpr2u

Whatsapp